Bisnis PT BEST: Memang Salahnya Dimana?

PT BEST itu kan dagang. Ada yang jual, ada yang beli. Akadnya akad jual beli. Syariah, dong. Salahnya dimana? Itu salah satu pernyataan member baru PT BEST, yang panas karena banyak orang mengkritik sampai membully bisnis PT BEST. Salahnya dimana?

‘Salahnya’ adalah…ada beberapa.

Pertama, jual beli itu bukan murni jual beli. Hampir semua pembelian berkaitan dengan persyarataan kemitraan. Mau jadi full member yang bisa punya downline, orang harus beli sejumlah produk PT BEST senilai jutaan rupiah. Mau jadi member yang komisinya lebih besar kalau dapat downline, orang juga harus beli produk PT BEST lebih banyak lagi. Hampir semua produk PT BEST dibeli dalam rangka keanggotaan dan…produknya TIDAK TERPAKAI dan juga TIDAK TERJUAL ke masyarakat umum. Tidak percaya? Tanya saja semua member PT BEST. Mayoritas pasti produknya numpuk dirumah. Tak berguna.

Memangnya salah ya kalau jual beli produk dalam rangka keanggotaan, walaupun produknya tak laku di masyarakat dan juga tak terpakai? Lha ya wong gendheng kalau bilang tak salah. Katanya bisnis perdagangan, terus jadi mitra (mitra dagang tentunya), tapi produknya cuma mengalir di anggota, tak laku ke masyarakat umum, dan parahnya tak dipakai juga sama si mitra. Dimana dagangnya, bambang?

Produk PT BEST itu cuma kedok arisan berantai saja, sebetulnya. Ganti saja sama sehelai kertas, atau batu kerikil depan rumah, atau bungkus kentut. Sama saja, yang penting berkesan ada produk jual beli, cari downline, dapat duit kalau dapat downline. Dapat duit dengan menjual produk ke masyarakat seperti lazimnya perdagangan? Mana laku?

Disitulah salah pertama dari jual beli di PT BEST, dari sudut pandang ‘beli’

Salah kedua adalah, dari sudut pandang ‘jual’. Hampir semua (atau mungkin semua?) member PT BEST juga tidak murni menjual produk PT BEST ke masyarakat umum. Mereka pasti menjual plus iming-iming kalau beli paket bisa ikut bisnis, bisa sukses. PT BEST gitu lho pencetak ribuan milyarder. Memang salah ya bikin janji-janji? Kan memang ada yang sukses? Mungkin ada yang sukses, tapi 1 dari ratusan ribu member. Ayo beli produk, nanti sukses. Padahal yang sukses cuma 1 dari ratusan ribu member. Tak salah gitu? Yang menyedihkan itu, yang ngajak sukses cuma korban PT BEST yang dirinya sendiri jauh dari sukses, masih mengais-ngais downline dan masih merasakan kepahitan susahnya cari downline.

Bisnis seperti PT BEST, dimana produk hanya akal-akalan, utamanya cuma cari mitra, produk tak laku di masyarakat umum, hanya beredar di kalangan member itu disebut skema piramida. Bisnis yang memperdaya orang sehingga keluar uang jutaan rupiah karena diiming-iming jadi kaya.

Baca juga artikel tentang PT BEST:

PT BEST dan kebohongan uji

Riwayat bisnis Febrian Agung Bos PT BEST

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top