Syauqie Beik: Pengguna terakhir paytren di muka bumi pun tak akan rugi. Jadi bukan money game.

Money game itu istilah keren arisan berantai. Prinsipnya adalah setoran uang dari anggota baru ke anggota lama. Makin banyak anggota baru, makin untung anggota lama. Sampai akhirnya jenuh. Saat orang udah jarang yang mau masuk, yang masuk belakangan yang rugi.

Tapi money game sekarang banyak modifikasinya. Takada lagi yang terus terang bilang sebagai money game atau arisan berantai. Ada yang mengaku sebagai investasi, ada yang mengaku sistem tolong menolong, ada juga yang mengaku MLM….seperti Paytren.

Cara kerja money game MLM

Money game ini menyamarkan setoran uang dari anggota baru ke anggota lama dalam bentuk komisi jualan produk. Money game ini menetapkan harga produk yang jauh di atas kewajaran. Kelebihan dari harga produk itulah yang digunakan sebagai setoran money game. Tapi karena harganya yang jauh kemahalan itulah Money game MLM jadi cukup mudah dikenali:

“Money game MLM sulit menjual produk ke orang luar, akhirnya cuma dari anggota ke anggota”.

Kebanyakan yang membeli produknya hanya orang yang mau jadi anggota MLM tersebut dan menjadi penjual. Ini konsekuensi dari harga produk yang jauh diatas kewajaran. Produknya jadi tak bisa bersaing dipasaran. Hanya laku ke calon penjual, bukan calon pengguna.

Kita lihat Paytren. Siapa yang lebih banyak beli? pengguna akhir atau calon penjual? Jawabannya jelas calon penjual alias mitra alias anggota MLM money game!

Apa akibatnya? Karena kebanyakan yang beli ingin jadi penjual, Akhirnya sama dengan semua arisan berantai: Saat sudah jenuh, anggota baru tak bisa mencari anggota berikutnya. Untungpun tak diperolah.

Baca juga Paytren penipuan.

Orang terakhir yang beli Paytren tidak akan rugi. Benar?

Ini kata ‘Ustadz’ orang dalam Paytren. Namanya Irfan Syauqie Beik. Katanya, ciri money game itu orang yang belakangan rugi. Tapi di paytren, orang yang masuk belakangan tidak akan rugi. Karena dia bisa memanfaatkan paytren untuk membeli pulsa, tiket hotel dan lain-lain. lihat disini.

Pernyataan yang aneh dari seorang yang bergelar Doktor. Mengapa aneh? kita lihat:

Pertama: Kebanyakan orang menjual paytren ke mitra baru

Mitra baru ini ingin jadi penjual paytren juga. Kalau orang itu adalah orang terakhir di bumi, kepada siapa dia akan menjual paytren? ke makhluk gaib? Orang utan? Keinginannya untuk menjual tak tercapai. Tidak merasa rugi?

Kedua: Pun kalau orang terakhir tersebut beli paytren untuk jasa pembayaran, apa benar tidak merasa rugi?

Merasa untung dan rugi itu relatif. Itu tergantung dari ekspektasi pembeli dibanding dengan kenyataan yang diperoleh. Dan ekspektasi itu beda-beda, tergantung dari pengetahuan dan pengalaman. Contoh:

Orang yang belum pernah pakai m-banking, atau belum pernah pakai aplikasi lain sejenis paytren yang gratis, ekspektasinya pasti sederhana. Asal bisa melakukan pembayaran online. Paytren buat orang seperti ini mungkin sudah ‘wow’. Wow karena bisa isi pulsa lewat HP tanpa perlu ke warung.

Tapi orang yang pernah memakai m-banking, atau pakai aplikasi sejenis lain yang gratis, ekspektasinya pasti beda. Karena yang dahulu gratis dan paytren bayar, tentu dia berharap paytren lebih canggih. Tak banyak gangguan server, proses deposit lancar, cakupan pembayaran lebih luas dan…pulsa lebih murah. Begitu dia tau paytren tak bisa mengungguli yang gratis (kok lucu?), merasa rugi lah dia. Yang beli paket basik 25 ribu rupiah saja pantas merasa rugi. Bagaimana yang beli 350 ribu rupiah? 10 juta rupiah? Cuma buat alat pembayaran online yang mutunya justru dibawah yang gratisan? Setara saja orang merasa rugi.

Mungkin semua pengguna Paytren, termasuk orang terakhir di muka bumi yang beli Paytren menurut Syauqie Beik itu orang yang tak pernah pakai m-banking, atau tak tau bahwa ada aplikasi yang lebih bagus malah gratis. Jadi Paytren itu ‘wow’ hebatnya. Keluar duit ratusan ribu sampai jutaan rupiah pun tak akan merasa rugi pakai paytren. Apakah semua pengguna Paytren seperti itu? Hello, Doktor Irfan Syauqie Beik.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top