Bejo pun tersadar telah tertipu

Sebut saja namanya Bejo. Bejo itu anak muda yang umum di Indonesia. Pendidikan apa adanya, kerja apa adanya, duitpun apa adanya. Lihat orang-orang kok hidupnya enak. Punya rumah sendiri, punya mobil. Lha aku kapan? Membayangkan punya rumah jadi tertawa sendiri. Malu sama gaji.

Maka Bejo pun menjelma jadi seorang pemikir. Selalu berpikir bagaimana cari uang tambahan. Bisnis sambilan atau apa saja yang bisa menghasilkan uang.

Dan suatu hari dia ditawari Eco Racing. Bukan ditawari beli, tapi jadi member. Temannya bilang bisnis Eco Racing bisnis yang bagus. Bikin orang bisa dapat motor, mobil dan rumah. Semuanya tanpa perlu nyicil ke Bank. Anti riba gitu lho.

Temannya juga memberi bukti-bukti. Bukan dirinya sendiri, pastinya. Tapi foto-foto dan video-video. Semuanya tentang pemberian reward dari Eco Racing. Ada Ustadz dapat Pajero, ada ibu-ibu dapat rumah. Anjay. Inilah kesempatan yang ditunggu-tunggu Bejo.

Temannya juga menjelaskan caranya. Cukup cari downline 2 orang. Lalu nanti setiap downline kita cari downline lagi. Kalau sudah 200 di kiri dan 200 di kanan dapat motor. 300 di kiri dan di kanan dapat Mobilio.

Keuntungan jualan produkpun besar. Kira-kira 40%. Bayangkan kalau ada perusahaan yang beli Eco Racing 1 Milyar. Kita dapat 400 juta.

Semuanya gampang kalau kita mau berusaha, kata temannya.

Si Bejo tertarik. Tapi ada syaratnya kalau mau ikut. Bejo harus Beli produk senilai 1,6 juta. Lumayan gede juga. Itu pembelian pertama sebagai member supaya bisa cari downline.

Bejo butuh berhari-hari buat mikir. 1,6 juta lumayan juga. itu separoh gajinya sebulan.

Tapi temannya kirim WA terus. ‘Emang mau jadi karyawan terus?’ katanya.

Akhirnya Bejo ikut. Jadilah dia member Eco Racing dengan biaya 1,6 juta.

Jadi member Eco Racing, Bejo dimasukkan di grup Whatsapp. Disitu ada Leader yang suka ngajarin. Dia diajari supaya banyak-banyak promo di facebook. Diajari copas dan posting materi-materi promosi.

Si bejopun jadi rajin posting di Facebook. Pertama-tama tak ada yang komen. Yang like pun cuma satu dua. Selanjutanya sama saja.

Dia lalu masuk ke Grup-grup pebisnis Eco Racing. Posting disana Banyak yang yang komen. Tapi itu orang sama-sama member Eco Racing. Sama-sama cari downline. Capek-capek jempol.

Dia coba juga jual pil Eco Racing ke teman-temannya. Tak ada yang mau. Bukannya mau, malah ada yang bilang bikin motor rusak.

Seminggu hasilnya nol.

Leadernya bilang masuk grup-grup lain seperti grup-grup bisnis. Tawari disana. Bejo menurut. Dia masuk berbagai grup. Posting disana. Tetap tak ada yang nyangkut. Lebih parah malah. Di beberapa grup tak ada yang komen, tak ada yang ngelike.

Di beberapa grup Facebook Bejo malah cuma dapat ejekan. Sampai si Bejo kaget. Komennya ‘bangun oooi’, ‘eco racing emang joss, bikin irit di turunan’, ‘Itu dimakan berapa kali sehari, boos?’.

Sampai ada yang bilang tukang ngibul. Mana ada yang bikin polusi 0%, katanya. Bisa irit sampai 50%?. Ada juga yang kasih info Eco Racing bikin rusak motor. Waduh.

Jangankan jadi member. Tertarik sama produknya pun tidak. Jangan tertarik sama produknya, tanya-tanya pun tidak. Yang ada cuma mengejek. Begitu yah dumay.

Sebulan hasilnya nol. Dua bulan nol. Tiga bulan nol.

Si Bejo nyerah. Iseng-iseng dia PM beberapa orang di grup WA. Walah sama saja. Ada sih yang hebat. Bisa dapat 2 downline. Tapi kapan dapat mobilnya?

Sekarang setiap melihat tumpukan box Eco Racing dia jadi merasa empet. Dari 8 box, baru satu box dibuka. Dan cuma baru beberapa butir terpakai buat pakai sendiri. Dan hasilnya memang memang joss. Pengeluaran duitnya buat bensin nyaris sama saja. Mungkin berkurang sedikit. Tak ngukur juga.

Jual saja, pikir Bejo.

Diapun membuat posting di grup pebisnis Eco Racing. Dia mau jual semua produknya. Disana mestinya banyak yang pintar dagang, jadi pasti butuh barang. Tak apalah harganya di obral biar cepat laku. Dia beli 1,6 juta, dia jual 1 juta.

Tapi lagi-lagi Bejo kecewa. Tak ada satupun orang yang minat.

Si Bejo heran. Kok bisa? Dulu dia berhenti dagang aksesori, dia jual barangnya ke punjual lain, gak susah jualnya. Eco Racing kok bisa begini? Tak ada penjual yang yang beli barang?

Padahal dia jual lebih murah kalau beli langsung ke kantor Eco Racing. lebih murah 500 ribu.

Ada yang bilang alasannya gak mau beli karena lebih enak beli ke kantor, dapat point. Bejo hitung, itu point nilainya paling 75.000 perak. Ini 500 ribu perak dia kasih untung. Sial dangkalan, alasannya.

Dan tersadarlah Bejo bahwa dia sudah tertipu Eco Racing. Ini produk memang sudah terbukti. Terbukti tak laku dimana-mana.

Terbayang bayang dulu manisnya kata-kata itu. Bisa dapat mobil, bisa dapat rumah. Jual produknya pun untung. Jual ke perusahaan yang mau beli 1 Milyar, dapat 400 juta perak.

Boncos. Selamat kepada Febrian Agung yang telah menipu banyak orang.

—– The End —-

Catatan:

Cerita di atas sebagian diangkat dari kisah nyata. Bahwa produk Eco Racing hanya alat untuk moneygame. Produknya sendiri tidak laku dijual. Bahkan para penjual pun tak mau membeli. Ini beberapa postingan member yang putus asa dan mencoba menjual ke penjual lain.

Postingan 22 Janurai, sekarang 6 Februari postingan masih ada. Pantaslah menganggap belum laku. Dan komen disanapun memang tak ada minat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top