Jualan pulsa ataupun aplikasi, paytren tetap money game. Mengapa?

Dua sudut pandang membahas paytren

Membahas paytren, ada 2 sudut pandang yang bisa diambil:

  • Paytren sebagai bisnis penjualan pulsa, token, membeli tiket hotel
  • Paytren sebagai bisnis penjualan aplikasi

Dalam tulisan tentang paytren penipuan money game, dianggap bahwa produk dari paytren adalah bisnis penjualan pulsa, pembayaran token, penjualan tiket dan lain-lain. Sedang pembelian aplikasi dianggap sebagai pembayaran menjadi agen jasa pembayaran tersebut. Tapi bagaimana bila Yusuf Mansur mengatakan bahwa paytren itu menjual aplikasi atau perangkat lunak pembayaran online? Apakah masih dikategorikan sebagai money game?

 

Prinsip dasar sebuah skema disebut money game adalah: Bila dibutuhkan anggota lebih banyak dari waktu ke waktu supaya skema tersebut bisa tetap berjalan. Kata kuncinya adalah anggota baru lebih banyak. Inilah prinsip dasar dari money game yang akan membuat money game itu runtuh pada akhirnya dan merugikan orang banyak.

Bagaimana dengan paytren bila dianggap paytren menjual aplikasi pembayaran online?

Kalau aplikasi paytren lebih banyak laku di pengguna akhir, bukan ke calon mitra, maka paytren bukan money game. Kalau demikian, paytren tidak membutuhkan mitra baru untuk tetap hidup.

Kalau aplikasi paytren lebih banyak laku di kalangan yang berniat jadi mitra yang nantinya akan menjual aplikasi tersebut juga ke kalangan yang berniat menjadi mitra, maka paytren adalah money game. Mengapa? karena dengan demikian, paytren membutuhkan anggota atau mitra yang lebih banyak dari waktu ke waktu untuk bertahan hidup.

Apakah paytren lebih banyak laku di kalangan pengguna akhir, atau di kalangan yang berniat jadi mitra? Coba tanyakan ke teman Anda, tetangga Anda, saudara Anda, apakah mereka membeli paytren semata untuk digunakan sebagai alat pembayaran online? atau untuk menjadi mitra yang bisa menjual aplikasi tersebut? Kecenderungannya adalah paytren hanya dibeli dan hanya laku di kalangan orang yang ingin menjadi mitra. Paytren tidak laku di pengguna akhir. Dengan demikian, Paytren membutuhkan mitra lebih banyak dari waktu ke waktu. Itulah money game. Aplikasi cuma produk untuk penyamaran untuk mengalirkan uang dari anggota baru ke anggota lama.

Bila suatu saat mitra sudah susah didapat, aliran dana dari mitra baru ke mitra lama pun terhenti. Paytren pun mati. Mungkin mati diam-diam, seperti halnya MLM money game yang lain. Tidak akan ada orang yang teriak minta ganti rugi, karena kerugiannya kebanyakan hanya 1 juta rupiah. Bahkan hanya sebatas 350.000 rupiah.

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top