SIP – Smart In Pays, Money game mantan D4F
|SIP, Smart in Pays, salah satu dari deretan moneygame besutan pentolan bisnis penipuan Dream for Freedom. Member bayar sampai 20 juta, dapat untung hanya kalau cari member baru. Sudah pernah dilaporkan ke Polisi. Mirip Paytren Yusuf Mansur dan Wondermind yang pendirinya telah dibui.
Sekilas SIP, Smart in Pays
Bidang bisnis
Smart in Pays mengaku sebagai bisnis aplikasi pembayaran digital. Dengan jadi member SIP, orang bisa menjual tiket transportasi, hotel sampai jasa PPOB.
Biaya jadi member
Biaya pendaftarannya lumayan mahal. Satu lisensi 1 juta. Member bisa beli sampai 20 lisensi. Setiap pendaftaran dapat bonus kosmetik S2U.


Keuntungan rekrut-rekrut
Di bisnis ini member tak akan dapat keuntungan yang signifikan dari jualan tiket atau pulsa. Member akan dapat keuntungan kalau rekrut member baru. Itulah ciri skema piramida, yang orang lebih kenal dengan istilah moneygame.
Bonus rekrut-rekrut 10 persen setiap kali berhasil merekrut member baru, dan 5% per member baru untuk bonus pasangan.



Keuntungan jualan tiket
Keuntungan jualan tiket dalam bisnis ini bisa diabaikan. Kecil, senilai ribuan rupiah per transaksi (itupun kalau ada yang beli). Member dipastikan akan fokus rekrut-rekrut member baru.
Janji sukses
Seperti biasanya money game, iming-iming incomenya luar biasa. Bisa dapat 12 Milyar dalam 5 tahun. Ajib. Modal 2 juta dapat 12 Milyar.

Dimana moneygame-nya?
Penipuan di bisnis Smart in Pays sama saja dengan Wandermind dan Paytren. Mereka membohongi orang sebagai bisnis penjualan tiket/PPOB, mengajak orang bisnis tiket/PPOB, sukses dengan bisnis tiket/PPOB, padahal orang hanya dapat uang kalau rekrut member baru. Itulah moneygame skema piramida. Oper-oper uang member baru ke member lama, dengan pembelian lisensi sebagai penyamaran.
Tidak percaya? Tanya saja ke member yang sudah masuk. Apakah mereka dapat uang yang signifikan dari penjualan tiket/PPOB? Tidak. Mereka bisa dapat uang hanya kalau rekrut member baru.
Kerugian ikut Smart in Pays
Mau bisnis tiket dan PPOB di Smar in Pays? Rugi
Mau jualan tiket atau pulsa? Rugi besar kalau ikut Smart in Pays. Aplikasi sejenis gratis. Juga, yang gratis itu memang fokus jualan pulsa. Mereka lebih profesional karena memang itulah bisnis mereka.
Juga, Smart in Pays itu tujuannya cuma rekrut-merekrut orang. Bisnis tiket dan PPOB cuma samaran. Tak heran kalau bisnis tiket dan PPOB tidak profesional.
Ini salah satu pengalaman membeli pulsa di Smart In Pays: Buruknya pelayanan smart in pays.
Juga ini: Menyesal ikut Smart in Pays
Mau ikut rekrut-rekrut?
Bisnis yang cuma rekrut-rekrut member baru itu cuma menguntungkan yang duluan masuk. Bisnis ini juga mudah jenuh. Kenapa? Karena lama-lama orang yang potensial jadi member pun habis. Saat itu member yang masuk belakangan yang rugi.
Mengapa lama-lama calon member potensial habis? Pikirkan saja. Anggap untuk dapat untung ‘sekedarnya’, member Smart in Pays harus dapat 10 member. Satu orang butuh 10 member baru. 10 member baru butuh 100, lalu 1000, 10.000, 100,000, sejuta member dan seterusnya. Habislah member baru nantinya.
Biasanya tak sampai ratusan ribu, bisnis seperti ini sudah tersendat-sendat. Apalagi Smart in Pays dimana orang harus mengeluarkan uang cukup banyak.
Lihat saja DBS dan Paytren. Jenuh, bubar. Smart in Pays akan persis seperti itu.
Silahkan baca disini:
Bisnis rekrut-rekrut itu, satu orang sukses, ribuan orang dibawahnya hanya akan mendapat zonk. Anda mau untung dengan mengorbankan orang lain?
Dan yang sukses di bisnis rekrut-rekrut pun hanya segelintir orang. Sebagian besar member pasti rugi.
Pendirinya founder bisnis penipuan
Pendiri Smart in Pays itu Michael Tan. Tak lain dan tak bukan adalah salah satu founder Dream for Freedom. Orang ini dulu diincar oleh para korban Dream for Freedom untuk dijebloskan ke dalam penjara. Sayangnya dia bisa luput dari jeratan hukum.
Ini petikan dari berita bengkuluexpress


Sudah pernah dilaporkan ke Polisi
Tahun 2019, Smart in Pays pernah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Korban merasa telah ditipu karena iming-iming penghasilan yang tidak sesuai dengan kenyatanaan.

Lihat link ini: Penipuan Smart in Pays
Pelanggaran regulasi
Smart in Pays sebetulnya hanya mendapat SIUPL untuk produk kecantikan. Tapi yang utama dijual dan di MLM kan justru lisensi. Persis seperti Paytren dan Wandermind.
Smart in Pays juga melanggar Permendag No. 70 tahun 2019, dimana MLM tak boleh mengharuskan pembelian produk saat pendaftaran.
Sebagai tambahan, bisnis pembayaran digital harus atas persetujuan Bank Indonesia. Smart in Pays tidak memiliki izin e-money. Kemungkinan melanggar regulasi Bank Indonesia. Mudah-mudahan hal ini terpantau oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Satgas Waspada Investasi.
Update: Pendirinya, Michael Tan alias Michael Tanudiredja jadi pengurus APLI. Makin memperburuk citra APLI. Baca disini: Michael Tanudiredja jadi pengurus APLI.
saya mau membedah tentang bisnis “PLAY100 Club ” karena bisnis ini benar benar moneygame dan sudah banyak korban di kota saya depok. mohon utk membahas sistem PLAY100 Club. supaya kita bisa melalukan pencerahan terhadap korban korban baru lagi. terima kasih
Semua member yang join di PLAY 100 Club terbagi menjadi dua 1.Niat Bisnis 2. Niat Sedekah, play100 hanya menyediakan sistem aplikasi dan semua transaksi dilakukan oleh antar member tanpa melibatkan admin jadi tidak takut adminnya kabur dan aman dari penipuan, sedangkan yang niat bisnis sudah resiko untung dan rugi sudah lumrah lagian sebelum join ada yang memberi garansi uang kembali dari sponsor ( sarat berlaku) jadi yang join lewat bisnis tidak merasa rugi apalagi kalau yang join niatnya sedekah tidak ada yang rugi walau tidak dapat di play100 dia tetap dapat 10 kali lipat dari Allah. memang play100 menggunakan level apa salahnya kebaikan menggunakan sistem? toh semua orang juga punya level di hadapan yang kuasa. jadi semua member di play100 tidak ada yang namanya korban semua tergantung niatnya lagian hanya mengeluarkan 100rb seharga 3 porsi nasi padang jadi tidak ada yang merasa di rugikan atau di dzolimi ,Tentang kejenuhan saya kira orang bersedekah tak akan jenuh sampai sampai orang tak mau nerima sedekah masalah perusahaan tumbang atau tidak itu sudah menjadi sunatullah, mohon maaf jika tidak sependapat
sedekah itu ke fakir miskin. Kok sedekah berantai.
Untuk membuktikan Money Game atau Bukan, Cek di APLI.or.id
Sy cek SIP sudah terdaftar di APLI, dan bisnis ini legal
Jadi kalo membuat artikel jangan asal, dan membuat opini publik jadi tidak benar, anda menyesatkan banyak orang
Qnet juga dulu terdaftar di APLI.
Kalau Mchael Tan dilapor ke Polisi, trus kenapa tdk ditangkap, berarti hanya ftnah belaka, malahan Michael Tan menjadi Pengurus di APLI, sebagai Anggota Bidang Perdagangan dan Perekonomian. silahkan di buka di Webnya apli.or.id
Saya berkesimpulan bahwa Brahm Anuga, kemungkina dibayar untuk menyebar hoaks.
selamat ambil kesimpulan ngawur yang gak ada bukti
Bang tolong bahas CROWD1 Baru Booming investasi berbasis GAME dari SWEDIA
Mkasih
ok nanti di review ya. Thanks.
Bang bahas itu yang sering di tv, coffee break, yang dia jalan jalan, di rekening masuk duit, bangun hotel di bali, jadi invest uang buat bangun hotel punya kamar nanti kalau ada yang nyewa dapat untung. Sukses ya bang, membuka mata kita yang awam, kalau ada yang gak suka berarti dia anggota yang lagi masarin… Ku gak suka paytrend dari awal
thanks. Mudah mudahan bisa dapat info tentang bisnis property yang memang buat saya juga rada aneh.
Bang, tolong bahasbisnis play100.club! Makasih 🙏
Orangnya sip semua bekas lulusan QNEt… rupanya belum kapok di qnet…mantap bang teruskan artikel anda…saya dukung…
wow menarik nih. cerita lebih banyak dong. Sisapa aja mantan qnet disitu?
Qnet satu aliansi dgn SIP. Menyasar org2 yg inginkan hasil instan tanpa usaha😂
Bang, di aplikasi sip ada bumn diantaranya PLN pelni pt. Kai dsb, yg memfasilitasi pembelian token dan tiket dll. Pertanyaan nya, klo bumn2 ini ” Membolehkan ” Sip menjual produk2 tsb apakah status sip ini bisa dipastikan resmi ato tdk bang? Makasih
Jualan token PLN tak membutuhkan izin dari PLN. Jualan tiket KAI juga tak membutuhkan izin KAI. Siapapun bisa jualan. Jadi, menjual token PLN/tiket KAI sama sekali tak menentukan status si penjual resmi atau tidak.
Maksud nya Vtube
Bahas lagi dong gan tentang bobroknya sip, ayah saya ikut sip dan saya sudah beritahu ttg postingan ini tapi beliau masih kekeh dan karna berharap keuntungan dari sini ayah saya pun jd malas cari kerja yg lain. Saya capek memberitahunya gan
Gimana dah kabar ayahnya gan ??
Berita anda tidak kredibel dan tidak spesifik, hanya ingin menjelekkan nama satu pihak tanpa adanya bukti yang cukup dan hanya menduga-duga, gambar dan data hanya di comot dari berita-berita hoaks lain. Berita yang menjelek-jelekkan perusahaan ini telah ada sejak 2017 dan data nya ini-ini saja. Dan jika benar perusahaan ini perusahaan penipu, kenapa perusahaan ini masih berdiri dan mendapatkan prestasi dalam bidang MLM?. Hatihati bro penyebaran hoaks dapat terancam UU ITE pasal 28 ayat 1 dengan ancaman pidana maks 6 tahun dan denda maks 1 miliar. Saya akan melaporkan berita anda ke pihak berwajib segera mungkin.
ditunggu
Nah pembelaan anda juga ngga jelas hanya nuduh hoax. coba beberkan mana yang salah dari keterangan di atas secara lebih spesifik dan detail? pertanyaannya Apakah anda member atau pengurus SIP?
tong kosong nyaring bunyinya
ayo gan katanya dilaporin
buat brahm, terima kasih artikelnya sangat mencerahkan
Yakin?
Itu si Vins*n mantan D4F pernah datang ke kota saya di Kalimantan. Awalnya sih diajak teman, kata dia ada peluang bisnis. Berhubung saya nganggur saya ikutlah ketemuan ma dia, eh diajaknya masuk seminarnya SIP. Vins*n koar-koar bonus ke korea waktu itu, sekitar tahun 2017-an. Kena jebakan betmen jir
Wah,, bener banget tadi siang saya ikutin seminar judulnya Smart Asset Meeting, saya akan info ke teman” yang lain bahwa ini bahaya, saya di chat personal di kolom chat Zoom dan ditawarin untuk jadi member bayar 2 juta. Disuruh sapa asal daerah ehhh ternyata banyak agennya yg join dan chat saya.. beruntung saya bilang bulan depan aja ikutnya.. 🤮🤮🤢
komentar saya sudah saya upload, tapi kok gak muncul ya?
Disini saya ingin membagi pandangan dan pendapat saya tentang Aplikasi SIP karena saya menjadi member cukup lama.
Tulisan ini tidak bermaksud dan bukan dalam kapasitas mengatakan bahwa Perusahaan Aplikasi SIP ini penipuan karena secara Ilegal sebagian dari mereka sudah ada legalitas yang sah .
Saya ingin membagi pengalaman saya terhadap Faktor lain yang mempengaruhi sepak terjang perusahaan aplikasi SIP dan menjadi pertimbangan untuk orang2 yang ingin bergabung:
1. FAKTOR OKNUM PELAKU/MEMBER
• Dalam merekrut member, hampir semua dengan sadar atau tidak sadar menutup info info yang sebenarnya calon member baru harus ketahui sebelum memutuskan bergabung. Yang di infokan hanya yang baik2 saja seperti bonus, profit dll. mereka bungkus dengan kalimat , ASAL MAU KERJA KERAS PASTI BERHASIL. Tapi mereka tidak memberi tahu secara detail seperti apa kerjanya, apa tantangannya dll. Mereka selalu berkata: AMBIL PELUANG dan BELAJAR KEMUDIAN. Mereka selalu berpandangan selama ada kemauan ,semua pasti bisa. Lalu mereka ambil bbrp contoh orang yang berhasil.
Maaf… Mereka sebagai para pelaku MLM sudah dibutakan oleh ilmu teori MLM para senior bahwa hanya dengan kemauan dan kerja keras, semua pasti bisa. Mereka tidak sadar bahwa banyak faktor X yang suka atau tidak suka mempengaruhi dalam segi kehidupan.
Mereka selalu ambil contoh: kalo kita beli hp, apakah belajar dulu fitur2nya lalu beli hpnya… atau beli hp dulu baru belajar fitur2nya???
Pasti jawabannya BELI HP DULU,SETELAH ITU BELAJAR FITUR2NYA.
TAPI sebenarnya ini beda… Kalo beli HP, ternyata tidak tahu cara pakai atau tidak cocok, masih bisa di jual kembali walaupun hrg turun. Kalo di di MLM. Masuk bergabung, ternyata baru tahu ada hal yang tidak cocok dan yang diluar kemampuan, kita tidak bisa jual.
Benar ada aplikasi berbayar, disaat bergabung sudah tidak rugi asal di pakai aplikasinya (kalo harganya dijamin lebih murah??!!! Heheheh). KENYATAANNYA HARGANYA MAHAL. Tapi apakah semua orang pasti butuh aplikasi tsb? Orang2 didesa yang jangkau internet terbatas, akses jalan terbatas… Bgmana mereka bisa pakai aplikasi tsb? Kalo dijawab, Kan suatu saat nanti pasti bisa…. hmmm… ya semua adalah asumsi juga akhirnya.
Pengalaman saya, banyak orang bergabung karena benar memang ada potensi keuntungan yang besar TAPI itu hanya dari rekrutan new member dan setelah bergabung baru tahu cara jalankan utk mendapat bonus atau profit tidak semudah itu. Apalagi banyak yang menjadi kendala faktor eskternal yang diluar kemampuan
• Sangat semangat dan kadang agak memaksa saat presentasi dan closing (ajak orang bergabung). Orang sudah tolak , tapi terus diajak bicara dengan alasan membuka mindset. Dan sering akhirnya banyak yang “terpaksa join”. Tapi setelah join, member baru ini menolak belajar (sebenarnya bukan menolak, tapi memang keadaan kurang memungkinkan untuk belajar atau bisa juga karena saat diajak bergabung , tidak tahu ternyata begitu cara menjalankannya) . Lalu member yang ajak bergabung ini tidak mempunyai semangat yang sama untuk mengajak belajar dibandingkan saat semangat dan memaksa orang bergabung. Mereka dengan mudah menyalahkan dan berkata: orangnya sendiri yang tidak mau belajar.
• Oknum oknum ini selalu memainkan perasaan(emosi) orang yang mau diajak bergabung, bahkan member lamapun dibuat seperti itu supaya upgrade paket bergabung. Sekali lagi INFO yang diberikan tidak lengkap
• Berapa banyak orang orang yang berada didaerah terpencil yang akses jalan sangat sulit, jaringan internet yang kurang bagus dimana jaringan internet ini salah satu faktor utama dalam bisnis digital (aplikasi). Kadang dengan kemampuan berpikir (maaf) orang kampung yang terbatas, atas dasar kepercayaan dan mungkin iming2 bonus besar, akhirnya bergabung jadi mitra . Lalu kenyataannya sulit menjalankan bisnis ini karena latar belakang tadi. KASIHAN…. NURANIKU MEMBERONTAK MELIHAT HAL INI. KASIHAN … BAGI MEREKA UANG SEGITU SANGAT BESAR, MEREKA HARUS KERJA BERAPA LAMA UNTUK MENGUMPULKAN UANG SEGITU.
Disini saya bukan mengatakan bisnis aplikasi tidak bagus, tapi kita harus fair, jujur,analisa dan pakai nurani, apakah orang tersebut bisa menjalankan dengan latar belakang demikian. SEKALI LAGI JANGAN HANYA DASAR KEMAUAN DAN KERJAKERAS PASTI BISA. BANYAK FAKTOR YANG HARUS DI PIKIRKAN. JANGAN EGOIS.
INTINYA: MEREKA (KEBANYAKAN OKNUM) LEBIH MEMENTINGKAN BERBAGAI CARA SUPAYA ORANG BERGABUNG DEMI BONUS ATAU POIN YANG MEREKA INGIN KUMPULKAN UNTUK MENCAPAI PERINGKAT PERINGKATNYA. MEREKA LEBIH FOKUS MEREKRUT MEMBER DARIPADA DENGAN PERKEMBANGAN APLIKASI TERSEBUT BAIK DARI TAMPILAN,FITUR DAN HARGA PRODUK. Sebagus apapun aplikasinya, tetap terpenting adalah HARGA
2. HARGA PRODUK DALAM APLIKASI
• Selalu dikatakan dan membandingkan harga lebih murah dari APLIKASI LAIN yang sudah ada . Dengan bahasa halus, mereka tambahkan bahwa MEMANG TIDAK SEMUA MURAH, TAPI HARGA KITA BANYAK LEBIH MURAH. Lalu mereka tampilkan/bandingkan harga yang mereka sudah pilih dimana HARGANYA LEBIH MURAH DARI APLIKASI LAIN. Padahal kalo dicek lebih banyak item, hmm… hasilnya beda. Kalopun lebih murah, beda hanya sedikit. ( Tapi Aplikasi kita berbayar LOOOOH). Kalo hanya beda sedikit, untuk apa kita bayar untuk APLIKASI ini. Lagi pula selisih itu belum termasuk discount/promo di aplikasi lain.
• Perusahaan APLIKASI ini mengandeng atau kerjasama dgn vendor2 lain seperti Telkomsel, Indosat, Lion Air, PLN dan Hotel Hotel. Atau bisa dikatakan melalui pihak kedua atau ketiga, sehingga harga harus mengikuti perubahan (fluktuatif).
Harga dipengaruhi oleh Vendor. Harga bukan sepenuhnya berada dalam keputusan perusahaan aplikasi tsb. Beda dengan perusahaan MLM yang memang produknya langsung dihasilkan dari perusahaan tsb.
3. Ingin Menguasai Transaksi melalui Aplikasi Gratis (Free User).
• Aplikasi berbayar ini mempunyai aplikasi yang gratis juga. Semua fitur sama, hanya beda harga, dimana harga produk di aplikasi member lebih murah. Semangat perusahaan dan member adalah menguasai transaksi yang ada diindonesia melalui aplikasi free user. Baik dan tidak ada yang salah. Hmmmm……….tapi masalahnyas harga produk di aplikasi member saja masih banyak yang kalah dengan kompetitor yang gratis, apalagi dibandingkan dengan harga di aplikasi yang Free User. KALAH DEH….
dulu pernah ditawarin, katanya Visi Misi Smart in pays mau menjadi seperti Alipay,
kalo memang produkmu sebagus itu, mana? sampai skrg blm ada payment yg menggunakan smart in pays
kalian sibuk mencari anggota baru tp produk kalian apa? cuma sebagai display doang ya ? jd keuntungan kalian didapat dari mengambil duit dr member2 baru? bkn dari menjual produk yg bener2 bisa dipakai di masyarakat ?
heran sama bisnis MLM, selalu overclaim product.
Its true
Sangat menarik
Sangat menarik dan untuk peribadi saya siap ikut sertakan dalam program SIP indonesia bagian dari papua
Semoga hidup kedepan saya dan keluarga berubah dari yang ada
Kasihan sekali anda ini……..