Qnet: Lebih mengerikan dari jaringan narkoba?

Kejamnya jaringan narkoba

Tau jaringan narkoba? Terdiri dari bandar besar dan antek-anteknya yang menyebar di suatu wilayah. Kerjaan mereka menjual narkoba. Juga mencari pemakai baru. Supaya dagangannya laku.

Begitu orang terjerat pakai narkoba, kimiawi otaknyapun berubah. Dalam otaknya yang baru, hidup biasa itu terlalu hambar. Hidup menjadi hidup yang sebenarnya bila ada asupan narkoba.

Maka narkoba pun menjadi suatu yang paling penting dalam hidupnya. Lebih penting dari keluarga, lebih penting dari pacar, lebih penting dari orang tua, lebih penting dari teman, lebih penting dari pekerjaan.

Dan hidup pun menjadi berantakan. Tak ada pegangan selain narkoba. Agama, moral, norma sosial, semua dilepas. Karena semuanya tak penting tanpa narkoba.

Punya kenalan yang terjerat narkoba? Saya punya. Paling tidak tiga orang. Dan itu orang yang saya kenal secara pribadi. Orang yang tadinya baik-baik. Bekerja, memikirkan masa depan, memikirkan keluarga lalu berubah. Perubahan dalam otaknya membuat mereka menjadi manusia yang berbeda. Hidup tak jelas bertahun-tahun. Harta habis, keluarga berantakan. Dua diantaranya meninggal OD. Satu tak jelas kabarnya.

Qnet lebih mengerikan dari narkoba

Narkoba dan Qnet sama-sama merusak orang. Terjerat narkoba orang jadi tak perduli apakah uang didapat dengan cara baik atau jahat. Itu tak penting. Yang penting mendapat uang untuk narkoba. Terjerat Qnet juga sama. Orang jadi tak berpikir cara cari uang jahat atau tidak. Menipu atau tidak. Yang penting dapat uang.

Para member Qnet dicuci otaknya untuk menjadi penjahat. Mereka melakukan apa yang dilakukan member Qnet sebelumnya pada mereka. Mereka memperdaya ramaja untuk datang ke suatu tempat. Biasanya melalui acara seminar atau berpura-pura menyaring calon tenaga kerja. Mereka lalu memaksa dan mengintimasi para remaja untuk mendapatkan uang jutaan rupiah untuk membeli produk Qnet. Sekaligus bergabung sebagai member Qnet.

Qnet sama-sama merekrut member baru untuk dirusak. Lebih kejam malah. Kalau Narkoba, tak semua ‘member baru’ menjaring ‘member baru’. Sebagian mereka hanya pemakai. Yang rusak hanya diri sendiri. Tapi Qnet, orang yang rusak wajib menjaring member baru untuk juga dirusak. Yang sudah terjerat wajib menjerat orang lain.

Cara perekrutan Qnet juga lebih mengerikan. Jaringan narkoba ‘merekrut’ orang diam-diam. Penuh kehati-hatian. Qnet terang-terangan. Dan itu di banyak kota di seluruh Indonesia. Mereka menjerat melalui seminar atau ‘perekrutan tenaga kerja’.

Mengapa Qnet tetap ada?

Entah apa yang terjadi. Berita kejahatan sudah dimana-mana dan sudah bertahun-tahun. Petinggi republik ini tinggal google, akan tau mengerikannya jaringan Qnet. Melihat remaja-remaja berubah menjadi cecunguk. Remaja-remaja yang menjerat remaja lain secara terang-terangan, untuk juga dijadikan cecunguk.

Ada apa dengan republik ini? Ada apa dengan POLRI? begitu kuatkah Qnet?

Sementara di negeri leluhur pendiri Qnet, India, Qnet telah diberangus, di Indonesia Qnet masih tetap bebas. Bebas membentuk ribuan, mungkin puluhan ribu remaja Indonesia menjadi cecunguk.

Ada harapan Qnet diberangus. Tapi harapan itu kelihatannya mulai meredup. Yang ditangkap dilepas. Yang DPO tetap bebas. Kemanakah Ina Rachmah, Direktur Qnet? Mengapa tak juga ditangkap?

Baca juga:

Horor Qnet akan tetap berlanjut?

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top