Arminareka masih skema piramida? Akan seperti First Travel kah?

Arminareka terkenal sebagai travel umroh yang memasarkan jasanya lewat sistem berbasis jaringan, alias multi level marketing. Dan itu banyak bikin orang rugi. Ada yang ruginya tiga jutaan, ada yang sekitar 20 juta. Tapi itu dulu, katanya. Bagaimana sekarang? Sudah berubah, memang. Tapi skema piramida itu masih tetap ada, walaupun dalam skala yang lebih kecil.

Skema Piramida di Arminareka

Skema itu masih jelas ada pada sistem DP dan cari mitra. Dengan sistem ini:

  1. Orang bayar DP
  2. Dengan bayar DP, orang dapat hak usaha
  3. Dengan hak usaha, orang bisa rekrut
  4. Dengan rekrut, orang bisa dapat komisi
  5. Dengan komisi, orang bisa melunasi umroh/haji

Mengapa skema diatas disebut skema piramida alias money game?

Ciri skema piramida itu, anggota dapat penghasilan utamanya dari merekrut anggota baru, bukan dari jualan produk.

Tapi di arminareka orang dapat penghasilan dari penjualan paket umroh, bukan dari perekrutan

Umumnya skema piramida memang membuat samar perekrutan dan penjualan. Seperti qnet yang menyamarkan biaya perekrutan dengan pembelian produk abal-abal, atau Paytren yang menyamarkan biaya perekrutan dengan pembelian aplikasi abal-abal. Arminareka juga sama. Menyamarkan biaya perekrutan dengan penjualan. Tapi satu ciri yang sama: Penjualan itu dibarengi dengan pemberian hak usaha, hak kemitraan, hak keanggotaan, apapun namanya yang membuat si pembeli menjadi berhak menjual ke orang lain…alias merekrut orang lain. Terlebih, pada arminareka itu penjualannya adalah penjualan DP. Ingat bahwa DP itu bukan paket umroh. Itu hanya DP paket umroh. Yang matanya waras bisa membedakan.

Intinya, setiap sistem pemasaran yang membarengi penjualan dengan pemberian hak usaha, dan orang tak bisa mempunyai ‘hak usaha’ atau hak menjual tanpa membeli produk, itu ciri kuat skema piramida.

Skema piramida itu merugikan member yang belakangan masuk. Apakah itu terjadi di Arminareka?

Pada skema DP plus hak usaha, itu bisa terjadi. Coba saja hilangkan kata DP dan umrohnya.

Si A jadi member, bayar 3,5 juta

Si A rekrut si 20 orang, dapat komisi total 30 juta (anggap komisi 1,5 jt per rekrut).

Yang 20 orang cari lagi masing-masing 20 orang, butuh 400 orang.

400 orang butuh 8000.

Lalu kebutuhan orang jadi 160.000 orang, 3,2 juta orang, 64 juta orang, dst.

Dari mana orangnya? Saat jenuh, orang terakhir gak bisa dapat duit.

Masa sih sampai butuh orang dengan kenaikan eksponensial begitu?

Itu hitungan matematis yang bisa membuat kesimpulan bahwa: Skema piramida, kalaupun terjadi sangat mulus dan lancar, semua orang mau ikut, akan sampai pada titik jenuh. Pada prakteknya malah titik jenuh akan sampai lebih cepat karena tidak semua orang mau ikut. Juga tidak semua orang punya uang 3,5 juta untuk DP plus dapat hak usaha.

Tapi di Arminareka, si B yang punya hak usaha itu bisa saja tidak merekrut, tapi menjual paket umroh konvensional. Jadi perekrutan bisa stop sampai si B saja.

Bagus kalau begitu. si A (yang lebih dulu punya hak suaha), bisa merekrut si orang yang memang seorang penjual. Tapi bagaimanapun, skema itu memungkinkan si B untuk dapat uang yang sama dengan si A. Cari orang yang mau bayar DP saja. Lebih joss lagi kalau pakai iming-iming umroh gratis. Lebih mudah dapat uang. Lalu menawarkan ke tukang nasi uduk dengan iming-iming umroh gratis. Si tukang nasi uduk yang lugu lalu beli. Tak lama si tukang nasi uduk sadar susahnya memasarkan umroh. Dan buat si tukang nasi uduk, cari orang yang mau bayar DP pun tak bisa. Akhirnya itu bukti bayar DP buat bungkus nasi uduk.

Tangkapan postingan facebook seorang pemasar Arminareka, 22/11/2019

Intinya, skema itu membuka dengan lebar orang jadi penipu.

Tapi DP itu tak pernah hangus. Bisa dipakai sampai kapanpun, tak terbatas. 1000 tahun lagi juga masih bisa dipakai. Juga bisa dialihkan.

Oh ya betul. Kalau begitu si tukang nasi uduk tidak menjadikan bukti DP bungkus nasi, tapi dibingkai, dipajang didinding. Beberapa tahun setelah itu dia akan memandanginya dan berguman, itu seharusnya jadi 350 bungkus nasi uduk. Intinya, potensi kerugian itu ada dan cukup besar. Tak percaya? Silahkan saja yang menyatakan bahwa Skema DP-hak usaha di Arminareka itu OK, syar’ie, joss, halal, untuk melihat data di Arminareka: Berapa ribu DP yang yang tidak dilunasi (yang kerugian si pembayar DP dan jadi keuntungan Armineraka).

Tapi Arminerka sudah berubah, katanya.

Berubah hanya dari multi level marketing menjadi single level marketing. Uraian di atas sudah mengacu pada yang terbaru, single level marketing. Bedanya cuma:

Kalau dulu si A rekrut si B, si B rekrut si C. Si A bisa dapat keuntungan dari keberhasilan si B merekrut. Sekarang tidak lagi. Si A hanya dapat keuntungan dari keberhasilannya ‘membodohi si B’.

Tankapan layar situs arminareka.co.id, 22 Nov. 2019

Apakah Arminareka akan seperti First Travel?

Tidak akan. Arminareka itu skema piramida, first travel itu ponzi. Skema piramida itu tidak ada ruginya buat bandar. Hanya banyak zolimnya. Lihat apa itu skema piramida dan ponzi. Juga perbandingan kezoliman Arminareka dengan First travel.

Apakah aman umroh di Arminareka? kalau memang punya uang aman saja. Mereka menerima juga pembelian paket umroh biasa dengan harga yang sama sekali tidak mengindikasikan skema ponzi. Silahkan, kalau mau berurusan dengan perusahan penyelenggara skema piramida, dari dulu dan sekarang.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top