Braderhud, spektakuler revolusioner cuma katanya

Beberapa bulan belakangan ini muncul kehebohan peluang bisnis gratis dari braderhud. Orang diajak untuk mendaftar, lalu nanti dapat uang dari ringback tone. Promosi yang beredar di internet tak tanggung-tanggung. Pendaftar bisa dapat keuntungan Rp. 25.000 setiap ada telpon masuk, dan mendapat 10% dari penghasilan para downlinenya. Benarkah?

Braderhud itu tidak revolusioner

Semua tentang braderhud itu tampak wow. Di situs resminya, braderhud menyatakan sebagai penyedia program yang spektakuler dan revolusioner. Benarkah? Mari kita lihat.

Metoda periklanan melalui ringback tone itu jauh dari revolusioner. Itu sudah ada sejak tahun 2001 (1). Di Indonesia sendiri dulu ada metoda seperti ini tahun 2011 (2). Tidak ada revolusioner dari metoda yang sudah usang.

Metoda ini memang kelihatannya bagus. Di Indonesia, konon hanphone yang terdaftar itu melebihi populasi jiwa. Tapi itu tentu termasuk handphone yang sudah dibuang. Perkiraan yang aktif 100 juta mungkin cukup masuk akal. Coba bayangkan kalau setiap orang yang menelpon lalu mendengar iklan cireng crispy kriuk kriuk . Konversi 1 % saja jadi beli, akan ada sejuta orang pesan cireng crispy. Dan itu baru 1 hari. Bagus bukan? Maka tak heran kalau perusahaan sebesar Coca cola pernah menggunakan metoda iklan seperti ini. Tapi apakah ini memang benar-benar bagus? Faktanya perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan sistem periklanan seperti itu kini tak terdengar lagi. Juga, tidak ada ringback tone iklan setiap kali kita menelpon orang. Itu artinya metoda iklan ini memang tidak berkembang oleh satu dan lain sebab. Dimana spektakulernya?

Cara kerja iklan semacam braderhud

Untuk membuat iklan melalui ringback tone, perusahaan periklanan semacam braderhud tidak bisa berdiri sendiri. Dia harus bekerjasama dengan paling tidak 3 pihak lain: Pemasang iklan, Operator seluler (seperti Telkomsel, Exel, Indosat), dan tentu saja pengguna handphone. Cara kerjanya, si pemasng iklan (misalnya produsen Cireng Kriuk) menghubungi braderhud: “Hallo, saya mau pasang iklan RBT, dong. Ini ringbacktone-nya sudah saya bikin”. Braderhud lalu meminta operator seluler menyediakan ringback tone tersebut. Selanjutnya, braderhud juga akan mengajak kerjasama dengan pengguna handphone: “Hai, pilih ringback tone cireng kriuk kriuk ya. Nanti kita kasih komisi”. Deal. Maka selanjutnya, bila orang yang menghubungi nomor si pengguna handphone tadi, nada tunggunya bukan laig kring, kring, tapi diganti deganti ringback tone dari Cireng Kriuk. “Kriuuk, kriuuk, daripada BT telpon gak diangkat, mending pesen cireng kriuk. Garing seperti orang yang kamu telpon”.

Bisnis iklan braderhud yang tak masuk akal

Dari berbagai promosi di internet, Braderhud akan memberi komisi Rp. 2500 untuk setiap setiap pemasangan RBT. Jadi, bila Anda misalnya memilih RBT yang bekerjasama dengan Braderhud, Anda akan memperoleh komisi Rp. 2500 setiap bulan. Maksimal RBT yang bisa dipasang setiap nomor adalah 10. Berarti penghasilan Anda maksimal dari memasng RBT adalah Rp. 25.000 setiap bulan. Bayangkan bila Anda mempunyai 50 downline dan setiap downline anda mempunyai 50 downline juga dan seterusnya. Kedalaman 4 saja sudah ada 6 juta donwline. dikali Rp. 250, penghasilan Anda menjadi tak terbayangkan.

Dari sudut pandang Braderhud, setiap ada orang yang memasang RBT mereka, maka Braderhud akan membayar Rp. 2.500 ditambah 1% dari Rp. 2.500 ke 10 orang upline di atasnya. Jadi total yang harus dibayar adalah maksimal Rp. 5000 setiap orang pasang RBT.

Dari sudut pandang si pengiklan yang bekerjasama dengan Braderhud, mereka harus membayar (maksimalnya) jelas lebih dari Rp. 5000. Sebab mereka harus membayar Braderhud dan Braderhud juga harus membayar pihak operator seluler.

Katakanlah si pengiklan membayar Rp. 5000 saja, braderhud dan pihak operator tidak dibayar. Apakah uang sebesar itu layak untuk beriklan? Tergantung dari berapa banyak orang yang menelpon si pemasang RBT. Kalau 100 orang saja yang menelpon, maka biaya iklannya hanya Rp. 50 per iklan terdengar. Ups. Nanti dulu. Karena setiap orang dapat memasang 10 RBT, maka belum tentu RBT yang terdengar adalah iklannya. Rata-ratakan saja dibagi 10, maka iklannya hanya terdengar 10 kali. Berarti, biaya setiap iklan terdengar adalah Rp. 500 per iklan terdengar.

Layakkah Rp. 500 untuk setiap iklan yang terdengar? Dalam bahasa periklanan, Rp. 500 per impression?

Beberapa fakta:

  • Sistem periklanan di google, seorang yang punya website yang memasang iklan di Google dengan metoda CPM (cost per mile, harga per seribu impression) paling tinggi yang bisa didapat adalah Rp. 150.000 untuk kata kunci yang sangat mahal (ref. 4). Ambil asumsi google mendapat 50% (sebetulnya dibawah itu), maka si pengiklan akan membayar 2 kalilipat atau Rp. 300.000 per seribu impression. Artinya Rp. 300 per impression. Di Braderhud Rp. 500 per impression. Jauh lebih mahal. Ingat bahwa itu dengan asumsi si pemasang RBT ditelpon 100 kali dan dia memasang 10 iklan RBT. Apakah orang sekarang di telpon sebanyak itu? Tidak. Orang sekarang lebih sering menelpon dengan voice call yang ada di berbagai macam aplikasi seperti Line, Skype dan Whatsapp. Mungkin selama sebulan tidak ada yang menelpon dengan jalur seluler. Maka itu artinya, si pemasang iklan membayar Rp. 5000 untuk 0 impression. Hanya perusahaan idiot yang mau pasang iklan RBT lewat Braderhud.
  • Mau perbandingan lagi? Iklan di TV Amerika serikat untuk prime time itu hanya 25 sen dollar alias Rp. 140 untuk setiap impression (1 kali orang melihat). Maka memasang iklan di braderhud dengan biaya Rp. 5000 per impression itu adalah cara iklan super idiot.
  • Faktanya juga, iklan semacam ini sudah lama mati. Mau bukti? Anda pernah menelpon dan mendengar RBT iklan? Padahal iklan semacam ini sudah digagas sejak tahun 2001, di Indonesia sudah ada sejak tahun 2011.

Tapi Braderhud itu gratis…

Dalam berbagai promosinya, daftar sebagai pemilik nomor handphone memang gratis di Braderhud. Pun bila gratis, apa gunanya bila yang dijanjikan itu tak mungkin? Memberi nomor juga ada resikonya. Paling tidak, nomor Anda bisa dijual kepada para spammer yang menyukai cara sms blast. Juga, dalam beberapa promosi di internet, banyak juga disebutkan bahwa kepesertaan di Braderhud tidak lagi gratis setalah tanggal tertentu.

Dari cara rekrumen pendaftar yang menggunakan sistem jaringan, ada kemungkinan juga braderhud berkembang seperti klik&share, skema moneygame dengan kedok bisnis periklanan yang kini sudah roboh. Memang belum pasti, tapi sulit memperkirakan bahwa Braderhud akan berkembang ke arah yang benar bila melihat skemanya yang tak masuk akal.

Referensi:

1. https://en.wikipedia.org/wiki/Ringback_tone_advertising

2. https://www.techinasia.com/ringback-tone-ads

3. https://www.statista.com/statistics/550690/cost-per-impression-ads-medium-usa/

4. https://www.shoutmeloud.com/5-cpm-advertising-programs-to-make-money-from-your-blog.html

3 komentar untuk “Braderhud, spektakuler revolusioner cuma katanya”

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top