Banyak pilihan kalau mau usaha. Kesempatan ada dimana-mana. Tapi disetiap kesempatan, mesti ada kelebihan dan kekurangan yang harus dihadapi agar kesempatan dapat berbuah menjadi keberhasilan. Itu berlaku juga untuk MLM.
Kelebihan dari MLM
Tak perlu modal
Anda tinggal daftar, lalu jualan. Daftarpun sekarang bisa online. Tak perlu keluar ongkos. Kalaupun ada biaya, biasanya sekedar pengganti katalog. Ada memang MLM yang mensyaratkan mitra baru untuk membeli sejumlah produk. Untuk MLM seperti ini sebaiknya Anda hindari. Anda patut curiga bahwa MLM itu hanya ingin Anda menjadi anggota agar Anda membeli barang mereka, walaupun diiringi dengan berbagai diskon.
Tak perlu stock barang
MLM, karena tak perlu membeli barang juga menurunkan keuntungan yang lain. Anda tak perlu stock Barang. Tak ada stock barang, Anda tak punya resiko barang rusak selama penyimpanan. Anda juga tak punya resiko barang rusak selama penyimpanan, kadaluarsa, hilang dan berbagai resiko lain yang khas dalam pekerjaan penyimpanan.
Tak perlu gudang
Anda perlu mengorbankan ruang tamu untuk menyimpan barang apalagi sampai menyewa gudang. Tak ada biaya penyimpanan.
Tak perlu repot dengan proses pengiriman
Anda cukup cari pembeli. Ada deal, Anda tinggal hubungi perusahaan MLM Anda. Barang akan dikirim
Tak perlu repot dengan kontrol mutu
Ikut MLM juga berarti Anda tak perlu repot dengan kontrol mutu barang. Semuanya dikerjakan perusahaan MLM dimana Anda bergabung. Tak perlu mencari pemasok, tak perlu pemeriksaan barang yang datang. Apalagi kalau barang harus diproduksi, kontrol mutu itu adalah pekerjaan yang berat.
Ada satu lagi sebetulnya kelebihan MLM: Adanya potensi pendapatan pasive. Tapi ini tidaklah pasti. Hanya anggota MLM yang sudah mempunyai jaringan (downline) yang besar yang akan merasakan nikmatnya pendapatan pasive. Sebagian besar dari anggota semua MLM tidak pernah menikmati hal tersebut.
Semua kelebihan diatas ada pada MLM. Tapi kelebihan itu diiringi dengan kekurangan yang Anda harus paham.
Kekurangan MLM
Harga barang mahal
Umumnya barang yang dijual MLM harus anda jual lebih mahal dari barang sejenis di pasaran. Kata ‘multi’ dalam MLM berarti multi komisi. Ada beberapa generasi yang mengutip komisi setiap Anda menjual barang di MLM. Anda sendiri, upline Anda dan beberapa generasi lagi diatas upline Anda.
Jebakan skema piramida
Hukum dan penegakannya tentang skema piramida di Indonesia itu masih sangat lemah. Jangan heran bila skema piramida masih merajalela. Bila dalam MLM, keuntungan mitra lebih mudah didapat, lebih banyak didapat kalau mitra mendapat mitra baru (downline), itulah skema piramida. Terjebak dalam MLM seperti ini hanya akan membuat Anda terus menerus mencari mitra baru. Produknya sendiri kurang laku di pasaran, kurang diminati oleh pelanggan akhir yang bukan anggota atau orang yang berniat menjadi anggota.
Jebakan paling halus dari MLM skema piramida adalah: Menjadikan anda sebagai pembeli setia dan mencari pembeli setia lain. Barang kurang laku di pasaran tapi tidak perlu menjadi penjual, cukup jadi pengguna dan belanja minimum barang. Anda akan mendapat komisi kalau mendapat downline yang juga menjadi pembeli setia. MLM seperti ini sesungguhnya hanya memperalat Anda untuk menjadi pembeli setia, dan membuat Anda membantu mereka mencari pembeli setia. Cuma agar barang mereka banyak dibeli oleh semua mitra.
Jebakan lain adalah membuat Anda membeli barang dalam jumlah besar dan/atau mahal untuk menjadi anggota, atau mengeluarkan biaya yang signifikan untuk menjadi anggota. Barang kurang laku dipasaran, sehingga Anda akhirnya hanya mencari mitra baru karena dari situlah Anda mendapat komisi besar (dari pembelian syarat untuk menjadi anggota atau biaya menjadi anggota)
Baca juga: Memlilih MLM di Indonesia
Pilihan Selain MLM
Ada banyak pilihan berbisnis jual beli selain MLM. Buka toko, jual barang sendiri secara online, menjadi reseller, dropshipper, affiliate adalah contohnya. Semua ada kelebihan dan kekurangannya. Tinggal Anda mau menghadapi.
Buka toko sendiri, baik offline maupun online, baik produk sendiri ataupun sebagai reseller membuat Anda mendapat keuntungan yang lebih selama Anda bisa mendapat pasokan yang mempunyai harga dan mutu yang bagus. Kekurangannya adalah kebutuhan modal, kerja yang lebih beragam. Dari memilih pemasok, menyortir barang, menyimpan barang, mencari pelanggan, mengirim. Tapi itulah bisnis. Dengan pekerjaan itu anda mendapat keuntungan.
Menjadi dropshipper berarti Anda hanya memilih dan memasarkan produk. Kelebihan dari dropshipper sama dengan kelebihan pada MLM. Anda tak perlu modal, tak perlu gudang, tak perlu stock, tak perlu melakukan pengiriman. Semuanya dilakukan oleh pedagang lain. Khusus untuk pengiriman, pedagang asli akan mengirim barang atas nama Anda. Jadi kesannya Anda adalah pedagang yang benar-benar mempunya barang. Kerugiannya adalah Anda tak bisa mengendalikan mutu barang yang dikirim sementara Anda bertanggung jawab terhadap komplain yang mungkin muncul dari pelanggan Anda.
Menjadi affiliate marketer mirip dengan dropshipper. Bedanya, kalau dropshipper Anda ‘berpura-pura menjadi pedagang’, barang dikirim atas nama Anda, sistem affiliasi tidak. Kelebihan dari sistem affiliasi dibanding dropshipper adalah karena Anda bisa memilih barang mana yang ingin Anda referensikan kepada orang lain.
Dropshipper dan affilate marketer mungkin pilihan terbaik sebagai alternatif MLM, sepanjang Anda mempunyai kemampuan menjual dan mengenalkan produk kepada orang banyak, dan dapat menemukan produsen/pedagang tangan pertama yang bertanggung jawab dan punya komitmen yang baik untuk mendukung Anda (untuk dropshipper).
Semua ada kelebihan dan kekurangan. Hanya berpikir tentang kekurangan itu memang salah. Tapi hanya berpikir tentang kelebihan juga sama salahnya. Yang diperlukan adalah pikiran rasional. Bahwa dalam bisnis itu selalu ada kelebihan dan kekuranga, kesempatan dan hambatan. Dua-duanya harus dikelola untuk akhirnya sampai pada keputusan yang bermacam-macam: Lanjut, lanjut tapi harus begini begitu atau tidak lanjut.
