Bisnis online, skema ponzi dan piramida

Bisnis online itu adalah bisnis yang proses intinya dilakukan secara online alias melalui jaringan internet. Bila proses intinya adalah jual beli, maka jual beli itu dilakukan secara online. Klik, beli, bayar. Bila proses intinya adalah memberikan konsultasi, maka proses konsultasinya dilakukan secara online. Buka video conference, ngobrol-ngobrol, bayar. Kalau cuma promo di internet saja, lalu transaksi, pemberian pelayanan dilakukan secara offline, itu tidak bisa disebut bisnis online. Mungkin setengah online.

Bisnis online itu memberikan banyak kemudahan. Kemudahan utama yang diberikan adalah orang bisa berhubungan bisnis tanpa kontak secara fisik. Irit biaya transport, tak perlu ngantuk jaga toko, tak perlu buang waktu karena macet. Bisnis online juga memudahkan akses calon pelanggan Anda dari segala penjuru. Dengan bisnis online, pelanggan Anda tidak dibatasi pada area pasar dan sekitarnya, atau pada suatu daerah dan sekitarnya. Potensi pasar Anda hanya dibatasi oleh luasnya jaringan internet. Dari sisi pelanggan, pada toko online, misalnya, orang tak perlu keliling mal untuk pilih barang yang sesuai dan paling murah. Cukup pakai pencarian, urut atas dasar harga.

Ada kemudahan bukan berarti mudah

Tidak. Bisnis online sama saja dengan bisnis offline. Anda harus bekerja lebih keras dan lebih cerdik untuk dapat lebih dari orang lain. Anda harus memberikan produk dan pelayanan yang bermutu, Anda harus terus kreatif untuk melakukan bisnis lebih efisien dan lebih memuaskan pelanggan dibanding pesaing Anda.

Sayangnya, kebanyakan orang menganggap bisnis online itu mudah karena kemudahan yang ada pada bisnis online. Orang tidak sadar bahwa bukan hanya segelintir orang, tapi berduyun-duyun orang yang memanfaatkan kemudahan itu. Pada akhirnya seperti bisnis offline saja. Siapa yang bisa memanfaatkan peluang dan kemudahan lebih baik, dia yang bisa mendapatkan lebih.

Pikiran keliru tentang mudahnya bisnis online itulah yang membuat banyak orang terpedaya dengan banyaknya tawaran bisnis palsu. Bisnis yang menjanjikan hasil luar biasa, yang kenyataanya hanya skema piramida, ponzi atau kombinasi dari keduanya. Apa saja?

Skema ponzi dan piramida dalam bisnis online

SKEMA SESAT ANNE AHIRA

Kenal Anne Ahira? Kalau Anda sudah bisa berinternet di sekitar awal milenium ini, dan mulai mencari tahu tentang bisnis online pada masa itu, nama Anne Ahira mestinya pernah muncul di komputer Anda. Dia dikenal sebagai internet marketer yang berhasil dan pernah mendapat Kartini Award (whew). Bisnisnya adalah memberikan berbagai tutorial tentang bagaimana berbisnis online. Bagus bukan? Tapi Anne Ahira bukan sekedar memberikan tutorial, dia juga menjual keanggotaan bagi yang mau belajar. Anda harus membayar sejumlah uang untuk menjadi anggota dan menerima berbagai tutorial serta web replika. Lalu, Anda bisa mengajak orang lain juga untuk belajar bisnis online. Kalau Anda berhasil mengajak orang lain, Anda akan mendapat 25% dari biaya pendaftaran orang yang Anda ajak. Smells fishy? Yes. Hidung Anda benar. Pada akhirnya banyak orang mendaftar karena sistem affiliasinya. Lalu kelucuanpun terjadi dimana-mana. Orang baru kenal internet, mempunyai web replika dan isinya sudah langsung mengajak orang sukses berbisnis online dengan…menjadi anggota affiliasi Anne Ahira. Anne Ahira juga pernah mencoba bergabung dalam bisnis internasional Finacial Freedom Society Inc. (FFSI). Dia mencoba membangun jaringan FFSI di Indonesia yang syukurnya: Gagal. Syukur karena FFSI tak lebih dari skema piramida alias money game semata. Baca disini: Anne ahira dan FFSI.

Anne Ahira memanfaatkan ketidakpahaman orang bahwa bisnis online itu jauh lebih dari sekedar mempunyai sebuah website dan strategi optimasi mesin pencarian.

MMM

MMM itu skema ponzi terbesar sepanjang masa, mendunia karena internet dan harapan orang tentang bisnis online yang mudah. MMM juga memanfaatkan kebodohan orang yang tak paham bahwa skema ponzi pasti roboh dan menimbulkan banyak korban. Dalam banyak promonya, mereka mengakui terus terang sebagai skema piramida dan orang berbondong-bondong mejadi anggota.

Untuk jadi anggota, orang harus menyetorkan uang yang disebut memberi pertolongan atau PH, Provide Help. Beberapa lama kemudian, anggota bisa menarik uang dengan keuntungan yang besar yang disebut mendapat pertolongan atau GH, Get Help.

Tidak ada bisnis apapun di MMM. Mereka mengaku sebagai murni komunitas tolong menolong. Moto yang mulia, tapi menimbulkan ledakan tragedi saat runtuh, saat pertumbuhan anggota baru tak cukup lagi ‘memberikan pertolongan’.

MMM memanfaatkan ketidaktahuan orang bahwa skema ponzi itu sama sekali tak pantas diikuti secara moral. Karena cuma ada 2 kemungkinan dalam skema ini: Anda rugi, atau merugikan orang lain.

PROMONESIA D4F

Promonesia mengaku sebagai bisnis online semacam market place dimana orang dapat mempromosikan produknya disana. Tapi tidak seperti Olx atau bukalapak, orang yang ingin promo di promonesia harus membayar keanggotaan sejumlah tertentu dan mendapat keuntungan besar dalam waktu singkat. Lucunya, mengaku bisnis market place tapi mereka menggunakan istilah yang mirip dengan Mavrodi: Send dream (kirim urang, di MMM istilahnya provide help, PH) dan Get Freedom (tarik uang, di MMM istilahnya get help, GH).

Promonesia jelas penipuan berskema ponzi. Keuntungan dari member sama sekali bukan dari bisnis mempromosikan barang secara online, tapi diperoleh dari uang member yang masuk belakangan. Promonesia memanfaatkan orang-orang yang tidak tahu seluk beluk jualan online dan bagaimana promosi secara online.

KLIKSHARE, PENIPUAN IDIOT JAMAN NOW

Sama dengan Promonesia, Klik&Share juga memanfaatkan orang-orang yang tidak paham tentang bagaimana promosi dalam bisnis online. Klik&Share menjual spot iklan kepada membernya dan mengajak membernya untuk mengklik iklan yang tampil dari sesama member untuk mendapat penghasilan. Ini sebetulnya sama saja dengan sekumpulan orang memasang iklan di sebuah koran yang diterbitkan mereka sendiri, lalu setiap orang mendapat uang dari membaca iklan-iklan mereka sendiri. Bodoh bukan?

Tidak ada uang dari hasil mengklik iklan, sebetulnya. Uang penghasilan yang mereka berikan tak lain dan tak bukan dari anggota yang beru bergabung. Skema ponzi juga.

Klik&Share memanfaatkan ketidakpahaman orang tentang bagaimana sesunggunya promosi secara online.

SPS COIN, BTC PANDA, JAVA COIN, E-DINAR

SPS Coin, BTC Panda, Java Coin, E-dinar adalah contoh dari banyak penipuan terkait crypto currency. Mereka menawarkan cyrpto currency kepada orang untuk diperjual belikan. Dalam waktu tak lama harga cyrpto currency mereka naik pesat dan orang mendapat keuntungan yang menggiurkan. Apakah betul naik? Memang betul. Tapi kenaikan itu tidak ditentukan oleh pasar melainkan oleh mereka sendiri. Mereka bisa dengan bebas membuat kenaikan harga dari yang tadinya 10.000 rupiah per satuan crypto currency menjadi, misalnya, 12.000 rupiah dalam sebulan. Pembelipun mendapat keuntungan. Tapi keuntungan itu sebetulnya dari uang orang yang membeli belakangan. Hanya skema ponzi.

Penipuan berbasis crypto currency memanfaatkan orang-orang yang tidak tahu apa sebenarnya crypto currency. Orang yang hanya melihat euforia kenaikan Bitcoin dan menganggap bahwa begitulah seharusnya semua crypto currency: naik, naik dan naik.

Baca juga: Skema piranida dan skema ponzi

Cara aman ikut bisnis online

Contoh-contoh skema piramida dan ponzi diatas hanya contoh besar yang pernah terjadi. Contoh lain ada dimana-mana dan sebagian besar masih berlansung. Lalu bagaimana cara aman untuk investasi bisnis online? Investasi hanya pada jalur yang sudah diatur pemerintah. Mau saham? Reksadana? Banyak pilihan. Mau diluar itu? Pahami bisnisnya. Apapun itu, baik online maupun offline. Supaya Anda tahu, mana keuntungan yang mungkin, mana yang mustahil.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top