Transparannya money game Paytren

Money game atau skema piramida adalah sistem pemasaran produk secara berjenjang, dimana mitra, agen atau distributornya lebih banyak mendapat keuntungan dari hasi perekrutan mitra baru, bukan dari penjualan produk itu sendiri. Karena keuntungan dari hasil perekrutan, setiap mitra akan berupaya mencari mitra baru sebanyak-banyaknya, yang mengakibatkan kebutuhan perekrutan mitra baru lebih besar berlipat ganda dari waktu ke waktu, yang akhirnya mencapai titik jenuh. Pada saat jenuh, sebagian besar mitra akan kesulitan mendapat mitra baru, sulit mendapatkan komisi yang akhirnya rugi. Rugi karena mitra sudah mengeluarkan uang maupun waktu.

Money game paytren itu sangat transparan, mudah dikenali

Produk Paytren, bila mengacu pada sertifikat halal dari MUI adalah ‘jasa pembayaran multiguna’. Ini artinya paytren bersama mitra-mitranya memberikan pelayanan kepada orang lain untuk melakukan pembayaran berbagai hal seperti pulsa telpon, listrik, pembayaran air, cicilan dan sebagainya.

Apakah mitra paytren mendapat keuntungan utamanya dari jasa pembayaran tersebut?

Faktanya tidak. Bukti bukti:

  • Biaya admin dan harga pulsa di paytren relatif lebih mahal dari perusahaan jasa pembayaran sejenis. Mitra tidak bisa bersaing dan mengambil keuntungan yang cukup dari jasa pembayaran multiguna.
  • Dalam salah satu post di instagram, pendirinya juga mengatakan bahwa kebanyakan mitra tidak menggunakan paytren sebagai alat pembayaran.

Paytren tak digunakan

  • Dalam situs resminya, statistik pengguna transaksi hanya berkisar antara 100.000 dampai 150.000 pengguna. Dari mitra yang berjulan 1,6 juta member (klaim para petinggi Paytren), ini artinya kurang dari 10% mitra yang menggunakan paytren setiap hari. Atau bila di ambil rata-rata makan setiap mitra hanya melakukan 3 kali transaksi setiap bulan. Jumlah ini sangat jauh dari layak untuk bisnis jasa pembayaran. Untuk pakai sendiri para mitra, ya. Tapi tidak untuk mendapat keuntungan dari pemberian jasa pembayaran. Ingat bahwa Paytren adalah multi level marketing. Disertifikat halal MUI pun disebut bahwa Paytren atau PT VSI adalah perusahaan penjualan langsung berjenjang alias MLM. Jadi, yang membeli lisensi Rp. 350.000 itu adalah mitra, yang seharusnya bisa juga menjual jasa pembayaran yang menguntungkan.

Dari ketiga fakta diatas, lalu dari mana mitra paytren mendapat keuntungan? Tak lain dari perekrutan mitra baru. Dalam ‘rencana bisnis’ Paytren, jelas terlihat adanya komisi sebesar Rp. 75.000 setiap mitra berhasil mengajak mitra baru. Belum lagi ditambah bonus-bonus lainnya. Ini jauh lebih besar dari komisi bila memberikan layanan pembayaran yang hanya berkisar seribu dua ribu rupiah.

Pun dari berbagai promosi mitra paytren, jarang sekali terlihat mereka menawarkan pulsa telpon, listrik, jasa pembayaran. Yang mereka tawarkan adalah lisensi aplikasi sebagai syarat untuk dapat memberikan layanan pembayaran yang justru secara umum tidak mereka gunakan.

Jelas money game, jelas bahwa keuntungan para mitra utamanya, atau malah seluruhnya, dari perekrutan mitra baru walaupun bahasa mereka adalah pembeliah lisensi dan sebagainya (lisensi aplikasi yang di perusahaan lain dapat didownload dan digunakan tanpa bayar).

Bagaimana kalau aplikasi itu dianggap sebagai produk paytren? Bila mengacu pada Surat Izin Penjualan Langsung (SIUPL), maka yang disebut produk PT VSI atau paytren adalah aplikasi paytren tersebut. Apakah bukan money game kalau dianggap produknya adalah aplikasi? karena pembelian aplikasi tidak bisa dianggap sebagai biaya menjadi mitra? Sama saja. Bila sebuah produk hanya dibeli oleh orang yang ingin menjadi jaringan MLM, itu juga kriteria sebuah money game. Ujungnya sama bila menganggap produk paytren adalah jasa pembayaran: Membutuhkan ‘orang’, ‘mitra’ yang lebih banyak berlipat ganda dari waktu kewaktu untuk dapat survive. Ujungnya sama: Setiap mitra, pengguna atau apapun nama yang mereka berikan, membutuhkan paling tidak 4 orang baru agar mitra balik modal. Itu hanya untuk balik modal.

Money game Paytren, apakah menguntungkan?

Tidak. secara statistik sama sekali tidak. Anggap saja bulan ini ada 100.000 mitra baru (dan itu pencapaian buruk karena mitra paytren sudah mencapai 1,6 juta orang), maka bulan berikutnya, hanya untuk balik modal, dibutuhkan 400.000 mitra baru. Bulan selanjutnya 1,6 juta. Lalu 6,4 juta, lalu 25 jutaan, lalu 100 jutaan, lalu 400 jutaan, lalu 1,6 Milyar mitra baru. Mustahil? ya. Itu hanya untuk balik modal. Untuk dapat keuntungan? lebih dari mustahil apa namanya? Satu dua mitra paytren mungkin sudah mengambil keuntungan. Tapi secara keseluruhan, sebagian besar mitra tak akan kebagian mitra baru. Yang pasti untung itu hanya Yusuf Mansur dan kroni-kroni money game-nya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Scroll to Top